Sempat Down, Raih The Best Content

Menyabet predikat jawara dalam Perang Mading IV ini tak terbersit di benak para crew mading 3D SMP POMOSDA. Mereka merasa dwon, tapi ternyata mampu mengukuhkan diri sebagai salah satu jawara dalam ajang bergengsi ini.

--------------------

Cukup sederhana. Bila dibanding dengan mading lainnya, majalah dinding (mading) tiga dimensi dari SMP POMOSDA ini memang terlihat sederhana. Bila dilihat sekilas, pembuatannya pun cukup mudah dan tidak terlalu rumit. Berbentuk seperti mobil berwarna-warni.

Tapi, ketika mendekat pembaca akan disuguhi bacaan yang segar dan mengalir. Mengambil judul ’moving library’, para pembuatnya mengajak pembaca untuk gemar membaca. Untuk itulah didalamnya artikel-artikelnya membahas seluk beluk perpustakaan. Menurut Fadhil, salah satu crew mengatakan, mereka membtuhkan waktu 3 mingguan untuk membuat mading tersebut. Dibawah bimbingan guru pendamping setiap dari anggota tim membagi tugas. Diawal perencanaannya pun juga di buat schedule pembuatan dan target dari hari ke hari. ”Ini memudahkan kerja,” terangnya.

Selain layout, mereka juga konsentrasi dalam pembuatan artikel. Dalam pembuatan artikel ini diserahkan kepada anggota putri dibawah bimbingan Ust. Husnun, guru bahasa Indonesia. Mulai mencari berita dan data, mengolah dan mengedit mereka kerjakan bersama-sama.

Sedangkan menurut Puji Setiawan, pembimbing layoutnya, sebenarnya ada beberapa tema pilihan. Setelah musyawarah yang cukup panjang, akhirnya pilihan jatuh pada perpustakaan keliling. Ini dimaksudkan untuk ikut serta dalam mengampanyekan budaya membaca kepada siswa dan masyarakat.

Meski beberapa siswa sempat down dan pesimis setelah melihat mading-mading dari sekolah lain, namun akhirnya mading 3D dari SMP Pomosda mampu meraih predikat The Best Content untuk tingkat SMP. Para juri dibuat kagum terhadap artikel yang dimuat di mading ini.

”Kami bersyukur dapat meraih the best content, semoga tahun depan bisa ikut lagi dan juara lagi,” kelakar Fadhil. (hani/riya)